}

Kamis, 28 Maret 2013

Beberapa Tips Berpacaran dengan UAS (Ujian Asikin Saja)


Beberapa Tips Berpacaran dengan UAS (Ujian Asikin Saja)


Mungkin waktu kamu baca tulisan ini UAS sudah jauh selesai dan sekarang masuk musim cuti mahasiswa. Maklum, selain penulis tidak mengetahui jadwal UAS karena sudah tidak lagi menjalani UAS. Tapi bila kamu bertanya dalam hati “Oh, berarti penulis sudah lulus ya ?”, saya bersumpah akan buat perhitungan dengan kamu (maaf, agak labil dengan kata “lulus”). Oh iya lupa, nama saya Deni, saya studi di jurusan ITP (Ilmu dan Teknologi Pangan) Universitas Jenderal Soedirman angkatan sekian (sengaja tidak saya sebutkan untuk menghindari hal-hal yang tidak saya inginkan).
Awalnya tulisan ini saya kirim ke adik angkatan saya yang bertanggungjawab di bagian mading kampus. saat tulisan ini saya kirim, UAS baru berjalan 2 hari di kampus saya. tapi, sampai sekarang tulisan saya tak pernah dimasukkan ke mading seperti yang dikatakan di awal (ini Indonesia bung ! gak perlu buang tenaga untuk kaget dengan yang beginian). Jadi saya putuskan untuk dimasukkan ke blog ini sebagai tulisan pertama saya setelah sekian lama vakum.
Oke, kenapa saya pakai judul “berpacaran” dengan UAS, tidak “menjalani” UAS ? saya terinspirasi salah satu tokoh kartun favorit saya yang selalu ngoceh “bola adalah teman”, dan alhasil selama beberapa tahun saya tonton aksinya, dia tak pernah sekalipun kalah dalam pertandingan sepakbola ! (melebihi rekor Barcelona FC dan Lionel Messi saat ini). Itu hanya sekedar menganggap “teman”. Makanya saya berharap kita semua menganggap UAS itu seperti “pacar” agar kita gak kalah-kalah dari UAS (yuk, diAMINin bareng-bareng).
Okelah kalo begitu, langsung aja beberapa tips pacaran sama UAS, hasil riset dan pengalaman selama UAS selama 8 semester, cekidot :
1.   Mengerjakan Soal-Soal Tahun lalu.
Ini cara yang biasa saya lakukan kalau tidak sempat membaca semua materi untuk UAS. Kamu bisa cari soal-soal tahun lalu dari mata kuliah bersangkutan. Bila dosennya kebetulan sama, ada kemungkinan soal tersebut akan keluar lagi di UAS kali ini. Bila dosennya tidak sama, setidaknya kamu punya referensi untuk UAS nanti. Jadi, tidak ada ruginya.
2.   Muka Jangan Nyanteng/Nyolot.
Ini pengalaman salah satu teman saya. Berkat bakat alaminya yang satu ini, dia mendapat pengawasan VIP dari pengawas ujian dan tidak leluasa mengeluarkan jurus-jurusnya untuk mendapatkan jawaban dari kompatriotnya yang lain. Saya hanya bisa berharap di UAS kali ini dia telah melakukan operasi plastik agar UASnya kali ini lebih lancar jaya.
3.   Kostum Jangan Mencolok.
Selain paras, kostummu di UAS juga harus diperhatikan. Apabila kamu penggemar SM*SH atau Seven Icon, kontrol dulu semangatmu untuk tidak mengenakan baju-baju mencolok seperti yang dipakai idolamu beserta gaya rambutnya. Terlebih kalau kamu berkoreografi seperti mereka karena refleks di dalam ruangan saat UAS.
4.   Dekati Kakak Angkatan Yang Mengulang.
Manusia itu makhluk sosial. Jadi, kalau kamu menemukan ada kakak angkatan yang mengulang dan juga ikut UAS bareng kamu, jangan dianggurin. Kamu bisa tanya ke dia. Kalau dia tahu, Alhamdulillah. Kalau dia juga tidak tahu, setidaknya kamu jadi berpikir “wah, mas/mba yang sudah ngulang ini aja gak tau, jadi wajar kalo saya yang baru kuliah ini sekali juga gak tahu”. Dengan begitu, beban mentalmu saat ujian akan berkurang 73,8 %.
5.   Anggap Kamu sedang Bermain Di Kuis “Who Wants To Be A Millionaire”.
Yup, bener banget. UAS itu seperti kuis WWTBAM. Setiap pertanyaannya punya nilai, dan nilainya berbeda-beda. Hanya saja, disini kamu diawasi pegawai/dosen, bukan Tantowi Yahya. Dengan mensugesti kalo kamu sedang bermain, maka kamu akan lebih rileks. Di samping itu, kamu juga punya 3 pilihan bantuan seperti di kuis WWTBAM yang bisa kamu gunakan. Phone A Friend (kamu juga bisa sms kalo kamu gak punya pulsa telpon), 50:50 (jawab asal dan hoki-hokian), dan Ask The Audience (kamu tanya seluruh manusia di dalam ruangan ujian, dan lihat mana jawaban yang paling dominan/benar). Asik kan ?
6.   Berdo’a Agar Menyontek/Kerjasamamu Tidak Ketahuan.
Ini yang sering jadi kesalahan terbesar para mahasiswa yang “beraksi” saat UAS. Berusaha (Menyontek atau bertanya pada teman) sudah dilakukan, Pasrahpun sudah (ini pasti selalu kita lakukan sadar/tidak sadar tiap ujian), tapi lupa Berdo’a agar semua itu lancar jaya. Padahal kita sama-sama tahu bahwa suatu proses situ harus ada usaha, penyerahan diri, dan juga do’a. Jangan kurang satupun !
7.   Setting Mindset “Setiap Mata Kuliah Pasti Memiliki Soal (mengarang bebas) Bahasa Indonesia”.
Pasti, setiap ujian meski telah kita persiapkan sematang mungkin memiliki soal yang tak dapat kita jawab. Entah karena kita lupa, belum sempat baca materi tentang soal terkait, atau salah belajar. Saat ini menimpamu, tenangkan pikiranmu dan berbicaralah pada nuranimu, “oh, mungkin soal ini soal mengarang bebas Bahasa Indonesia..”. Dengan demikian jelas sudah meski kamu berpikir dengan otak kirimu untuk mengingat-ingat hapalan yang sudah dibaca tetap tak bisa menjawab soal tersebut, karena soal tersebut mungkin hanya bisa dijawab dengan mendayakan otak kananmu. Saatnya gunakan daya imajinasimu dan bebaskan ekspresimu.
Yap, itu beberapa tips sesuai riset dan pengalaman di lapangan selama 8 semester. Kamu tinggal ambil mana-mana saja yang cocok sesuai diri kamu. Kalau tidak ada yang cocok mungkin kamu belum beruntung. Oh iya, mungkin sebagian dari kamu ada yang bertanya “kok, gak ada belajar ya di salah satu tips tadi ?”. saya mohon maaf, itu tidak saya cantumkan karena saya hampir cukup agak alergi dengan kata yang satu itu. Saya hanya berharap mulai sekarang jangan anggap UAS itu sebagai momok menakutkan, tapi anggaplah “pacar” kamu, UAS itu bukanlah Ujian Akhir Semester, tapi Ujian Asikin Saja. Akhir kata, semoga UAS kamu sukses. Saya do’akan. Sampai bertemu lagi di tulisan-tulisan lainnya (kalo saya nulis lagi).

Tidak ada komentar:

Pasang Emoticon Anda!

Posting Komentar