}

Sabtu, 16 Februari 2013

WANITA TAK SUBUR RENTAN GANGGUAN MENTAL


Wanita yang mengalami ketidaksuburan atau infertilitas cenderung berisiko gangguan kesehatan mental. Tak hanya itu, para peneliti juga menemukan risiko lebih tinggi dalam penyalahgunaan obat-obatan di antara wanita tersebut.
Brigitte Baldur-Feskov, dari Danish Cancer Society Research Center di Kopenhagen, dan koleganya, menganalisis data dari 98.737 wanita Denmark yang berobat ke dokter untuk mengeluhkan infertilitas antara tahun 1973 dan 2003.
Peneliti juga memeriksa data penerimaan rumah sakit untuk gangguan kesehatan mental di antara para wanita itu selama rata-rata 12,6 tahun, dan menemukan beberapa kecenderungan risiko ini.
Dari total jumlah wanita yang dianalisis, sekitar 4.677 tercatat dirawat di rumah sakit dengan masalah kesehatan mental. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.507 belum berhasil dalam memproduksi anak dan 2.107 wanita lainnya mampu memiliki setidaknya satu anak.
Analisis Baldur-Feskov juga menemukan bahwa wanita tersebut memiliki risiko lebih tinggi dalam penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol di kalangan wanita yang belum memiliki anak setelah konsultasi kesuburan awal.
Dari 571 wanita yang dirawat karena penyalahgunaan narkoba dan alkohol, sekitar 195 akhirnya mampu memiliki anak dan sebanyak 376 yang belum berhasil.
Selain berisiko tinggi pada penyalahgunaan obat-obatan, tim peneliti menyimpulkan bahwa wanita yang belum memiliki anak berisiko 47 persen lebih mungkin dirawat di rumah sakit untuk penyakit skizofrenia daripada mereka yang berhasil punya anak.
Hasil penelitian ini sudah dipesentasikan pada pertemuan tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology di Istanbul

Tidak ada komentar:

Pasang Emoticon Anda!

Posting Komentar