}

Selasa, 02 April 2013

Bintil Kecil Pada Payudara Bernama Montgomery


Bintil Kecil Pada Payudara Bernama Montgomery

bintil payudara
Tulisan kali ini juga berdasar email dari beberapa rekan pembaca yang isinya  menanyakan tentang benjolan kecil-kecil di areola payudara mereka.

Tahukah anda, apa nama dan fungsi benjolan atau bintil kecil di areola payudara anda? Nama kelenjar itu adalah kelenjar Montgomery. Nama tersebut diambil dari nama Wlliam F. Montgomery, seorang dokter kandungan Irlandia (1797-1859).

Kelenjar Montgomery adalah kelenjar sebasea ( kelenjar yang mengadung lemak) di areola dan puting. Kelenjar membuat sekresi berminyak (cairan lipoid) untuk menjaga areola dan puting selalu terlumasi dan terlindungi dari kekeringan dan bakteri. Karenanya dalam kalau rekan wanita meraba kulit areola terasa lebih lembut, khan?!
Wooowww!!! Canggih sekali…!!!
bintil payudara
Jumlah kelenjar Montgomery pada pada manusia bervariasi dari empat sampai dua puluh delapan buah tiap payudara (ayooo…hitung milik anda masing-masing, hehehe…). Dokter Montgomery awalnya menjelaskan kelenjar ini sebagai “kumpulan miniatur puting yang tersebar di jalan susu.”

Kelenjar  pada areola payudara ini akan melakukan fungsi maksimalnya saat seorang ibu menyusui. Cairan berminyaknya akan melumasi payudara agar tidak lecet saat payudara dihisap si kecil. Sekresi dari bintil-bintil kecil di puting dan areola mampu memberikan pelumasan dan perlindungan terhadap infeksi, yang sangat penting bagi ibu menyusui.

Sebenarnya kelenjar Montgomery adalah kelenjar keringat yang ”dimodifikasi ” (tentunya oleh Sang Pencipta) untuk menghasilkan sekresi yang bertindak sebagai pelumas khususnya saat ibu menyusui.

Di permukaan kulit, ujung kelenjar Montgomery berwujud bintil-bintil kecil disebut tuberkel Montgomery. Benjolan bulat kecil ini ditemukan di areola dan puting. Bintil ini akan  terbuka dan menyembul ketika puting dirangsang. Tuberkel menjadi lebih jelas selama kehamilan.
Kelenjar  sebaceous ini  memproduksi, mengeluarkan pelumas dan zat pelindung, mengubah pH kulit serta menghambat pertumbuhan bakteri  (Williams 1992). Pelumasan yang terjadi akan  menjaga kulit tetap sehat dan areola tetap  elastis. Kelenjar ini juga mengeluarkan sejumlah kecil susu (Lawrence 1995).
Untuk menjaga fungsi antibakteri tuberkel Montgomery, membilas dengan air bersih saat mandi sudah cukup. Penggunaan sabun pada payudara sebenarnya tidak diperlukan  karena justru akan menghilangkan minyak pelindung.

Dalam banyak kasus bedah kosmetika payudara, pasien meminta dokter untuk mengurangi jumlah bintil Montgomery.  Ketika ditanya mengapa harus dikurangi?

Jawab para pasien, bintil-bintil itu membuat payudara tidak indah dipandang mata.

Heeeehhhh…seandainya mereka mengetahui maksud Tuhan yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Pasang Emoticon Anda!

Posting Komentar